Terdengar bisikan mesra,
Kalimah keramat bermentara,
Bermulanya siang berakhir malam ku,
Tak akan ku jemu menyebut namamu.
Tiada batasan waktu,
Tiada tempat mu tertentu,
Di gunung di lembah,
di darat, di air,
Siapa pun hamba,
keikhlasan doa, keagunganKasih,
merubah takdir.
Bila ku sedari diri disayangi,
Langkah kaki ini semakin berani,
Bila terkeliru ku ucap namamu,
terasa dirikuKembali dipandu.
Engkau pertama, tiada akhirnya,
Aku dalam kegelapan engkaulah cahaya,
Izinkahlah aku menumpang di sini,
Di bawah naungan kasih dan sayangMu ku berserah diri.
Tenang rasa hati ni bila mendengar n menghayati lirik lagu ni..betul2 menginsafkan..dulu bile dengar lagu tanpa hayati lirik lagu ni aku ingat lagu ni dibuat n ditujukan untuk kekasih..tapi rupa2 lagu ni berkonsepkan ketuhanan..
bila kusedari,diri disayangi...siapa yang x pernah putus menyayangi kita klo bukan Allah..kekasih pun kadang2 jemu jgk ngn pasangan dia..tapi tidak kasih sayang Allah kepada hambaNya.
bila terkeliru ku ucap namamu..nama sape lagi yang akan kita ucap bila dalam keksusahan atau bile ape saje musibah yang melanda kita..orang kafir sendiri pun akan menyebut nama tuhan walaupun bkn menyebut dengan khusus nama Allah..tapi andai diorang dalam keaadan ksusahn diorang akan rase ada satu kuasa besar yang dapat bantu mereka..sape lagi klo bukan Allah..ni lah fikrah semulajdi manusia..
"Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah waqina azabannaar.."
salam..emm,buat diri ni termenung sejenak..kengkadang kita 'ter'lupa (or buat2 lupa)..bila sebut pasal diri disayangi,yang terfikir wajah2 orang sekeliling yang menyayangi (betul ke?)..sedang Allah telah menunjukkan sayangNya dari saat ketiadaan kita lagi.emmmmmm
mantop lagu ni..dulu mula2 dgr mmg igt utk kekasih..mmg da lme dgr lagu ni coz blegar2 dipendengran sedari kita mmbesar..konsep tauhid yg baik...=)